Ad Code

Responsive Advertisement

5 Argumen Juventus Akan Kesusahan Capai Scudetto Musim 2021/2022

5 Argumen Juventus Akan Kesusahan Capai Scudetto Musim 2021/2022




Juventus mengawali musim baru dengan cukup menyebalkan. Di bawah bimbingan Massimiliano Allegri, Juventus tidak berhasil mencetak kemenangan di dua pertandingan awalnya Serie A. Terkini, mereka dibuat malu team tamu Empoli dengan score 0-1 di minggu ke-2 . Bianconerri sendiri barusan melepaskan megabintangnya Cristiano Ronaldo ke Manchester United yang membuat daya serang mereka kendor.


Ini mulai membuat khalayak menyangsikan kemampuan Juventus untuk dapat berkompetisi raih Scudetto musim ini. Musim kemarin saja mereka cuman sanggup finish di rangking ke-4, walau sebenarnya mempunyai scuad yang oke. Tetapi itu bukan salah satu argumen. Berikut ialah 5 argumen yang membuat Juventus akan susah berkompetisi pada musim ini.


1. Keperginya si mesin pencetak gol, Cristiano Ronaldo

Semenjak kehadirannya pada 2018, Ronaldo sudah jadi mesin pencetak gol khusus Juventus. Kepergiannya sekarang tinggalkan lubang menganga dalam tim walau umurnya telah 36 tahun. Pemain dari Portugal itu adalah pemain Agen Slot terbaik yang mempunyai imbas besar dalam team.


Walau tidak berhasil menyembahkan Liga Champions untuk Juventus, Ronaldo mencatat jumlah gol mengagumkan secara stabil. Musim kemarin dia cetak 29 gol dalam 33 laga Serie A yang menjadikan top scorer. Keseluruhan ia sudah menyumbang 101 gol dari 134 laga.


Sekarang efeknya mulai berasa dalam dua pertandingan awalnya walau ia sempat bermain 1/2 set pada pertandingan pembukaan. Juventus cuman bermain seri 2-2 menantang Udinese dan ditaklukkan Empoli di kandang sendiri.


2. Kualitas penyerang dan pemain muda yang lain yang belum masak

Stabilitas dan pengalaman ialah dua hal tidak kalah penting dalam persaingan perebutan gelar. Dengan Cristiano Ronaldo, Juventus mempunyai ke-2 nya pada sebuah pemain. Tetapi, kepergiannya sudah membuat segala hal jadi susah. Juventus masih mempunyai jejeran penyerang hebat, seperti Paulo Dybala, Alvaro Morata, dan Federico Chiesa, tetapi mereka belum sanggup tampil stabil dalam cetak gol.


Pengalaman Ronaldo dan perasaan cetak golnya yang tinggi membandingkannya dari beberapa pemain di dunia. Musim ini, lenyapnya si bomber khusus dan belum matangnya penyerang yang masih ada akan merepotkan Juventus untuk berkompetisi raih Scudetto.


3. Penyesuaian ulangi Massimiliano Allegri

Massimiliano Allegri memanglah bukan figur asing untuk Juventus. Ia pernah tangani club pada masa 2014--2019 dengan persembahan 5 Scudetto. Musim inilah kembali selesai dipilih gantikan Andrea Pirlo yang tidak berhasil menjaga Scudetto. Pada masa ke-2 nya ini, Allegri nampaknya cukup kesusahan memproses pemainnya.


Semenjak memundurkan diri pada 2019 sebagai pelatih Juventus, Allegri dengan status pengangguran sepanjang nyaris 2 tahun. Sekarang ia harus menyesuaikan ulangi dengan Juventus dengan tersisa tim warisan Andrea Pirlo. Tetapi, ia masih mempunyai beberapa waktu untuk selalu membenahi dan mendapati pola yang pas dengan Juventus tanpa Cristiano Ronaldo.


4. Taktik transfer yang tidak optimal

Taktik transfer Juventus musim ini dipandang kurang optimal. Sang Nyonya Tua sering memercayakan free transfer dan utang akhir-akhir ini. Musim ini mereka baru datangkan dua pemain muda prospektif, Manuel Locatelli dan Kaio Jorge. Tetapi, menginginkan suatu hal dari 2 pemain benar-benar muda akan berlebihan.


Ke-2 pemain ini juga tidak dapat memberinya imbas instant dan baru tampil jadi pemain lapisan saja. Dengan tersisa waktu transfer yang makin sempit, Juventus harus selekasnya mendapati figur alternatif Cristiano Ronaldo. Mereka memerlukan mesin pencetak gol baru yang gampang penyesuaian dan eksper.


5. Perform club lain yang on fire

Walau tim-tim Serie A sedang dirundung permasalahan keuangan, mereka sanggup mengoptimalkan transfer bursa dengan efisien. AS Roma, AC Milan, Lazio, dan Inter Milan cukup royal dalam datangkan pemain baru dan taktik itu berpengaruh cukup berarti. Apa lagi kedatangan jejeran pelatih baru eksper seperti Jose Mourinho, Maurizio Sarri, dan Simone Inzaghi langsung mengangkat perform club.


Kompetisi raih Scudetto musim ini nampaknya akan berat untuk Juventus dengan tampil apiknya tim-tim kompetitor. Selainnya 4 club di atas, Napoli dan Atalanta juga jadi kuda hitam yang tidak kalah beresiko karena stabilitas permainan mereka. Di pertandingan pembuka, Juventus jadi salah satu team besar yang tidak berhasil menang. Bila ini selalu bersambung, mereka akan ketinggalan jauh dari kompetisi musim ini.



Persaingan Serie A musim ini baru saja berjalan dua pertandingan dan ada banyak waktu untuk Juventus untuk bangun dan berbenah. Tetapi, tidak dapat disangkal bila mereka akan kesusahan berkompetisi pada musim ini karena kemampuan tiap team sekarang ini mulai rata. Apa lagi kehadiran beberapa pelatih baru eksper yang tangani tim-tim kelas atas.


Posting Komentar

0 Komentar